Hadiri Konsolidasi, Wamentan Sudaryono Ajak Relawan Bolone Mase Jadi Jembatan Program Pemerintah ke Masyarakat
SOLO – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono membuka lebar kesempatan kepada Bolone Mase untuk berpartisipasi dalam membangun bangsa khususnya sektor pertanian.
Hal tersebut diungkapkan Sudaryono di hadapan ratusan Relawan Bolone Mase dalam acara konsolidasi di Suaka Coffe Solo, Senin (21/7/2025) malam.
Hadir dalam pertemuan yang membahas Ketahanan Pangan Nasional tersebut koordinator Bolone Mase dari Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Jawa Barat (Jabar) dan Jogja.
“Dari kami bagaimana Bolone Mase ini ikut ambil bagian sebagai mata, telinga, corong dari program pemerintahan Pak Prabowo. Apakah itu program yang sifafnya kerakyatan, dan tentu saja di bidang kami pertanian ya. Apakah nanti ikut andil di banyak. Intinya kita konsolidasi karena program pemerintah itu untuk seluruh rakyat,” tutur dia.
Sudaryono melihat Bolone Mase yang secara struktur sudah lengkap dari tingkat provinsi hingga desa/kelurahan mempunyai potensi besar untuk terlibat aktif dalam derap langkah pembangunan. Terlebih dia mengatakan Bolone Mase menjadi bagian tak terpisahkan pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
“Bagaimana kawan-kawan yang ikut berjuang dulu, ikut mendorong, ikut mensosialisasikan, ikut mengabarkan hal-hal atau capaian baik pemerintah. Karena kalau kita lihat isu efisiensi bagaimana terjadi missleading di masyarakat. Ini saya kira butuh penjelasan. Enggak butuh dengan sosmed enggak butuh dengan berita dan lain-lain, kita berharap saluran-saluran offline ini bisa betul-betul membantu,” kata dia.
Sedangkan Koordinator Nasional (Kornas) Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso, mengungkapkan konsolidasi rutin digelar tiga bulan sekali. “Kebetulan hadir menemani kami malam ini Mas Wamentan. Alhamdulillah tadi Mas Sudaryono menjelaskan program-program baik pemerintah. Kami juga sampaikan masukan konstruktif agar bisa menjadi lebih baik lagi,” terang dia.
Salah satu yang didorong Relawan Bolone Mase menurut Kuat yaitu bagaimana pertanian semakin mendapatkan sentuhan riset, teknologi, dan berbagai inovasi lain. Tujuannya pertanian menjadi pilihan utama anak muda, di samping soal swasembada beras. “Bagaimana petani hari ini ada regenerasi. Kebetulan basis teman-teman Bolone Mase di pedesaan yang notabene agraris. Alhamdulillah diijelaskan capaian-capaian pemerintah yang sudah dan akan dilakukan,” urai dia.
Kuat melihat program ketahanan pangan dam swasembada beras sudah berjalan on the track. “Kita sudah swasembada, harga sudah bagus, yang harus dilakukan tahapan selanjutnya adalah riset-riset pertanian. Rata-rata di Jawa [panen padi] itu per hektare di angka 5,5 ton sampai 6,5 ton, bisa enggak ke depan dengan riset benih padi atau tanaman pangan yang lain 7-8 ton,” tutur dia.
Yang juga tidak boleh dilupakan menurut Kuat bagaimana tata kelola pemasaran hasil-hasil pertanian. “Pemasaran bagaimana penyerapan pemerintah bagus ke depan, bagaimana mengontrol harga beras di pasar. Harga sudah baik, biasanya Rp3.500, Rp3.600, Rp3.700 hari ini alhamdulillah Rp6.500. Ini kenaikan sangat luar biasa. Semua elite bicara gagasan pertanian, tapi Pak Prabowo sudah mempraktikkan itu dan alhamdulillah semua happy,” tegas dia.