Genza Education Hadirkan Pendampingan Serius dan Terstruktur Hadapi SKD IPDN 2025

Jakarta- Tahun ini, persaingan untuk menjadi praja di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) semakin ketat. Pemerintah melalui Surat Menteri PANRB Nomor B/2281/M.SM.01.00/2025 menetapkan jumlah formasi IPDN Tahun Anggaran 2025 mencapai 1.061 kursi, meningkat signifikan dari kuota tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 721. Meskipun ada peningkatan kuota, hal ini tidak serta merta mengurangi tingkat persaingan. Sebaliknya, daya saing justru semakin tinggi, menuntut calon peserta untuk lebih siap dalam menghadapi seleksi.

Menanggapi dinamika tersebut, Genza Education berkomitmen untuk memberikan pendampingan yang lebih dari sekadar belajar soal. Dengan jaringan 160 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, Genza kembali menghadirkan Program Bimbingan Super Intensif SKD IPDN 2025. Program ini dirancang tidak hanya untuk membantu siswa memahami materi, tetapi juga untuk membentuk strategi belajar yang tepat, sesuai dengan karakter dan kebutuhan masing-masing peserta.

Pendekatan Genza berbeda dari bimbingan belajar konvensional. Program ini diawali dengan diagnosis kemampuan siswa melalui simulasi berbasis CAT (Computer Assisted Test), yang hasilnya dianalisis secara rinci. Analisis ini digunakan untuk memetakan kekuatan dan kelemahan siswa di tiga aspek utama SKD: Tes Intelegensi Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).

Dari hasil tersebut, siswa mendapatkan panduan belajar yang disesuaikan. Genza memahami bahwa tidak semua siswa belajar dengan cara yang sama, sehingga penting untuk menyesuaikan strategi pembelajaran dengan gaya belajar individu. Inilah yang membedakan Genza: mereka membentuk sistem pembelajaran berbasis data, disesuaikan dengan ritme, kekuatan logika, serta aspek psikologis setiap siswa.

Lebih dari itu, Genza juga mendorong siswa untuk melewati batas minimum. Target skor bukan sekadar lolos passing grade (TIU: 80, TWK: 65, TKP: 166), tetapi juga meraih skor ideal sebesar 80% dari total nilai maksimal. Hal ini penting, karena dalam tahapan seleksi, siswa tidak hanya bersaing untuk lolos, tetapi juga diperingkat secara nasional. Mencapai skor tinggi sejak awal menjadi kunci untuk lolos ke tahap berikutnya.

Selain pembelajaran utama, Genza menyediakan layanan “klinik belajar” tempat di mana siswa dapat berkonsultasi langsung jika mengalami kesulitan dalam memahami materi atau latihan soal. Layanan ini menjadi ruang aman bagi siswa untuk bertanya, mengulang, dan memahami lebih dalam tanpa tekanan, baik di kelas maupun saat belajar mandiri.

Seluruh proses ini didampingi oleh para tutor yang telah berpengalaman mengikuti dan meloloskan diri dari tes SKD sebelumnya. Ini menjadi nilai tambah tersendiri, karena siswa didampingi oleh mereka yang benar-benar memahami nuansa ujian, bukan hanya dari buku, tetapi dari pengalaman nyata.

Lebih jauh, Genza memahami bahwa kesiapan siswa tidak hanya terbatas pada ujian SKD. Oleh karena itu, mereka juga menyiapkan pendampingan lanjutan untuk tahapan seleksi berikutnya: mulai dari verifikasi administrasi, tes kesehatan, psikotes, tes fisik (samapta), hingga wawancara. Seluruh proses ini dikemas dalam sistem pendampingan berjenjang yang terintegrasi dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Dengan jangkauan luas di berbagai kota dan daerah, Genza menghadirkan kualitas yang merata dan mudah diakses oleh siswa dari berbagai latar belakang. Tujuan akhirnya jelas: memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang adil dan strategi yang tepat dalam mengikuti seleksi IPDN yang ketat dan dinamis.

Di tengah sistem seleksi yang terus berkembang, Genza Education hadir bukan sekadar sebagai penyedia pelatihan, melainkan sebagai mitra belajar yang memandu siswa memahami sistem, menaklukkan soal, dan mengelola potensi mereka secara maksimal. Karena menjadi praja bukan hanya soal keberuntungan tetapi tentang kesiapan, konsistensi, dan strategi yang dijalankan dengan disiplin