Driver Online Solo Raya Gelar Aksi, Desak Pergantian Pimpinan Grab Solo

SOLO – Puluhan pengemudi daring yang tergabung dalam Koalisi Driver Online Grab Solo Raya menggelar aksi damai di depan kantor Grab Solo di Jalan Ronggowarsito, Banjarsari, Kota Solo, pada Senin (6/10/2025). Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap manajemen Grab Solo, terutama terhadap City Manager, Rinto Yanuardhi Wicaksono, yang dianggap menutup jalur komunikasi dan mengabaikan janji-janji kepada para mitra.

Koordinator aksi, Ferdian Tio, menyampaikan bahwa para pengemudi menuntut pergantian pimpinan Grab Solo karena dinilai gagal menjembatani aspirasi mitra.

“Sudah berkali-kali kami berusaha menyampaikan keluhan terkait insentif dan promo yang tak kunjung terealisasi. Namun, tanggapan dari manajemen sangat minim. Kami tidak bermaksud mencoreng nama Grab, karena di sinilah sumber nafkah kami,” jelas Ferdian.

Hal senada diungkapkan oleh Doni Wibowo, perwakilan komunitas mitra. Ia menilai komunikasi antara pihak Grab dan pengemudi harus dijaga secara terbuka dan saling menghargai.

“Kami setiap hari berada di lapangan, tapi tetap ingin dihargai. Kalau pimpinan tidak mau berdialog, lebih baik diganti saja dengan yang bersedia terbuka,” ujarnya.

Selain soal komunikasi, para pengemudi juga menyoroti kebijakan tarif dan promo yang dinilai semakin memberatkan. Dalam aksinya, mereka membawa sejumlah spanduk bertuliskan “Darurat Grab Solo Raya” dan “Turunkan City Manager Grab Solo”.

Menanggapi tuntutan tersebut, Friska, selaku Head Region Grab-ID Solo, menjelaskan bahwa setiap kebijakan promo dan insentif ditetapkan berdasarkan kebijakan pusat dan tidak dapat diubah oleh kantor cabang.

“Kami memahami keresahan para mitra. Namun, setiap keputusan promosi dan insentif diatur oleh strategi nasional, bukan di level kota. Meski begitu, kami tetap berkomitmen memperbaiki komunikasi agar hubungan kerja lebih harmonis,” terang Friska.

Sementara itu, Rinto Yanuardhi Wicaksono yang menjadi sorotan aksi, menyampaikan klarifikasinya.

“Saya tidak menghindar, hanya menunggu waktu yang tepat agar dialog bisa berjalan tenang dan produktif. Saya tetap terbuka untuk berdiskusi, asalkan dilakukan dengan saling menghormati,” tegasnya.

Pihak Grab menambahkan bahwa pergantian jabatan City Manager merupakan bagian dari proses evaluasi internal dan tidak bisa dilakukan secara mendadak.

Aksi berjalan tertib dan dikawal aparat kepolisian setempat. Pihak manajemen Grab berjanji akan kembali membuka ruang dialog dengan perwakilan pengemudi guna menemukan solusi bersama. Namun, para pengemudi menegaskan akan menggelar aksi lanjutan jika tuntutan mereka tidak segera direspons.