UtomoDeck Siap Bangun Infrastruktur Kendaraan Listrik, Dukung Visi Pemerintah

Surabaya – Indonesia mantap melangkah menuju era kendaraan listrik. Pemerintah terus menggenjot transisi ke transportasi ramah lingkungan melalui berbagai insentif dan kebijakan strategis. Menyambut langkah ini, UtomoDeck mengambil peran penting dengan menyiapkan infrastruktur pendukung kendaraan listrik secara nasional.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik. “Untuk 2024 dan 2025, kami berikan insentif bebas bea masuk dan pajak untuk mendorong produksi dalam negeri. Syaratnya, produksi lokal harus dimulai paling lambat 2026,” ujarnya di Surabaya, Selasa (15/7).

Selain itu, pemerintah memberikan insentif PPN 10 persen hingga 2023 serta insentif Pembelian Kendaraan Dalam Negeri (PKD) sebesar 40 persen untuk mobil penumpang dan bus. Langkah ini menjadi fondasi kuat bagi perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.

Chief Operation Officer Indomobil VKTR Transportasi, Reggie Kurnia, menyatakan optimisme terhadap antusiasme pasar, terutama di sektor logistik dan kendaraan berat. “Kerja sama dengan Otomo Mobility di Surabaya memperkuat jaringan dan kepercayaan konsumen,” katanya.

Indomobil VKTR menargetkan produksi 1.000 unit kendaraan listrik pada 2025 melalui sistem Completely Knocked Down (CKD). Namun, pada 2026, produksi akan dihentikan sementara selama enam bulan untuk evaluasi dan penguatan strategi. Reggie menegaskan pentingnya layanan purna jual dan ketersediaan suku cadang untuk mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik.

Di sisi infrastruktur, Utomo Group menunjukkan langkah nyata. Managing Director Utomo Group, Anthony Utomo, menyatakan pihaknya berkolaborasi dengan Indomobil untuk membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai lokasi strategis. “Kami menyesuaikan target dengan pertumbuhan kendaraan listrik. Ini adalah investasi jangka panjang,” tegasnya.

Anthony juga menyoroti potensi kendaraan listrik sebagai solusi atas ketimpangan distribusi BBM dan beban subsidi energi. “Manfaatnya besar, terutama untuk pelaku usaha di luar Jawa yang selama ini terbebani biaya logistik BBM,” ungkapnya.

Dengan dukungan pemerintah dan sinergi lintas sektor, Indonesia semakin dekat dengan visi transportasi yang bersih, efisien, dan berkelanjutan.