Dosen dan Mahasiswa Prodi Sistekin Untag Surabaya Ciptakan Virtual Assistant Sisi
Surabaya – Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, memperkenalkan SISI (Siber Sistekin), sebuah virtual assistant berbasis chatbot yang dirancang untuk menjawab beragam pertanyaan seputar kegiatan akademik, informasi program studi, serta layanan administrasi mahasiswa, khususnya bagi Sistekin.
Inisiatif ini diprakarsai oleh dosen Sistekin, Ardy Januantoro, M.MT., dan merupakan hasil kolaborasi antara dosen dan tiga mahasiswa semester empat, yaitu Fadli Bilal Afifuddin, Azhar Zulkifli Nursyarullah , dan Hikmawan Nugie Ramadhan. Chatbot ini tidak hanya berfungsi sebagai media bantu internal prodi, tetapi juga mencerminkan penerapan langsung keilmuan mahasiswa di bidang teknologi informasi.
Menariknya, SISI kini dapat diakses secara langsung di lingkungan kampus, tepatnya di Gedung R. Ing. Soekonjono lantai satu, ruang Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB). Kehadiran fisik sistem chatbot ini memberikan pengalaman interaksi digital yang langsung kepada mahasiswa baru atau pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat Program Studi Sistekin.
Kepala Program Studi Sistekin, Yusrida Muflihah, M.Kom., menjelaskan bahwa lahirnya SISI terinspirasi dari aplikasi legendaris SimSimi yang sempat populer di kalangan generasi milenial. “Kami ingin memperkenalkan prodi Sistekin dengan cara yang lebih menarik dan dekat dengan generasi digital. SISI bukan hanya alat bantu, tetapi juga sarana promosi prodi secara inovatif,” ungkap Yusrida.
Lebih dari sekadar chatbot, SISI menjadi bukti nyata bahwa penerapan teknologi di lingkungan akademik dapat dilakukan secara konkret dan kolaboratif. “Dengan adanya SISI, kami ingin menginspirasi mahasiswa, terutama mahasiswa baru, bahwa inovasi bisa dimulai dari lingkungan terdekat. Harapannya, SISI dapat terus dikembangkan menjadi asisten virtual yang lebih interaktif dan informatif,” tambahnya.
Yusrida juga menuturkan bahwa ketiga mahasiswa yang terlibat dalam pengembangan SISI berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda. Meskipun demikian, mereka mampu bekerja sama dan menghasilkan inovasi teknologi, bahkan bagi yang tidak berlatar belakang teknologi sekalipun. “Fadli berasal dari SMK dengan jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, Azhar saat ini bekerja di perusahaan teknologi di Surabaya, sementara Nugie berasal dari latar belakang non-teknologi, namun tetap mampu mengikuti proses ini. Ini menunjukkan bahwa proses belajar yang kami terapkan bersifat inklusif, meskipun menggunakan pendekatan teknologi yang tidak umum bagi sebagian mahasiswa. Oleh karena itu, kami akan terus menyediakan ruang belajar secara real-time berbasis teknologi,” jelasnya.
Dalam proses pengembangannya, tim pengembang menghadapi berbagai tantangan. Fadli, selaku tim pengembang SISI, mengungkapkan bahwa tantangan utama justru datang dari aspek non-teknis. “Mengatur jadwal kuliah dan menyatukan visi tim adalah hal yang paling menantang. Kami memiliki banyak ide, tetapi menyepakati satu alur kerja memerlukan komunikasi yang intens,” tuturnya.
Fadli juga menekankan pentingnya keberadaan SISI untuk membantu mahasiswa, khususnya mahasiswa baru, dalam mendapatkan informasi dasar tentang prodi. “Kami ingin mahasiswa bisa langsung mengakses informasi seperti mata kuliah, dosen, dan alur administrasi lewat SISI tanpa harus bingung atau bertanya ke banyak orang,” jelasnya.
Ke depan, tim berharap pengembangan SISI dapat berlanjut dengan fitur-fitur yang lebih interaktif, mulai dari kemampuan pembaruan konten otomatis hingga tampilan yang lebih dinamis. Dengan demikian, SISI tidak hanya menjadi inovasi jangka pendek, tetapi juga berkembang dan dapat beradaptasi dengan kebutuhan mahasiswa dari waktu ke waktu.
SISI menjadi bukti nyata sinergi antara dosen dan mahasiswa dalam menciptakan inovasi teknologi yang aplikatif. Proyek ini juga mendukung visi Program Studi Sistekin sebagai program studi yang berintegritas dan berdaya saing dalam pengembangan inovasi keilmuan tentang data, informasi, dan keamanan siber, yang berlandaskan pada nilai dan karakter bangsa pada tahun 2035. Diharapkan, keberhasilan pengembangan SISI dapat menginspirasi munculnya lebih banyak proyek kreatif lainnya yang bermanfaat bagi civitas akademika dan masyarakat luas.