Fenomena Deklarasi Simpatisan dan Kader PDIP Dukung Paslon 02, Ini Pandangan Pengamat Politik

SOLO – Kota Solo selama ini dikenal sebagai kandang banteng, sehingga pada saat kontestasi pemilu selalu menjadi lumbung suara bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Namun pada pemilu tahun ini, Kota Solo menjadi target sasaran partai lain untuk menggerus suara partai berlogo kepala banteng bermoncong putih tersebut.

Bukan tanpa alasan, hal itu bisa dilihat dari sejumlah deklarasi dukungan kepada pasangan calon (Paslon) nomor urut 02 yang dilakukan oleh puluhan warga yang mengatasnamakan simpatisan maupun kader PDIP Kota Solo.

Seperti yang dilakukan di Kelurahan Pucang Sawit,  Kecamatan Jebres pada Jumat (12/1/2024) malam. Simpatisan yang didominasi oleh laki-laki  dengan mengenakan kaus berwarna merah, bergambar siluet Bung Karno mendeklarasikan diri mendukung Paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran.

Seperti deklarasi sebelum-sebelumnya di beda tempat, salah satu dari mereka memimpin deklarasi dan yang lain menirukan. Usai deklarasi, mereka bersama-sama memakai kaus berwarna putih bergambar Prabowo-Gibran.

Tidak hanya itu, mereka juga menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) kader PDI Perjuangan. Salah satu simpatisan, Oto Setiyawan mengungkapkan menjadi kader PDI Perjuangan sudah sejak tahun 2004.

Dia mengaku, alasan memilih Prabowo-Gibran karena merupakan sosok yang baik dan pasti Indonesia menjadi maju.

“Karena ini sudah mantab secara pribadi memilih Prabowo sama Gibran,” ucapnya.

Ketua Relawan Prabowo-Gibran Jateng, Muchsin Pohan menyampaikan untuk sekarang ini mungkin bisa dibilang terlalu berani. Namun, ini merupakan masanya demokrasi dan tidak menjadi masalah. Yang penting melakukan hal yang benar dan tidak menjelekkan satu sama lain

“Apalagi daerah Pucangsawit ini daerahnya bosnya merah (PDI Perjuangan) ini,” ungkapnya.

“Yang penting kita merebut hati masyarakat. Ini yang saya bilang, kita pelan-pelan di tempat yang kecil-kecil, ya seperti ini lesehan pinggir jalan seperti ini,” tutupnya.

Sementara itu, Pengamat Politik Psikologi UNS, Abdul Hakim menjelaskan bahwa fenomena banyaknya simpatisan dan kader PDIP mengalihkan dukungan ke Paslon nomor urut 02 ini memiliki fungsi simbolik.

“Solo dikenal sebagai kandang banteng. Faktor yang kedua adalah solo dikenal sebagai base nya pak Jokowi,” ujar Hakim saat dihubungi awak media.

“Sejarah pak Jokowi sebagian besar lahir di kota ini. Sehingga kemenangan apa kekalahan dari PDIP di Kota Solo itu memiliki pengaruh elektoral yang kuat,” sambungnya.

“Jadi memang efek peran simbolik dari Kota Solo ini yang membuat kemenangan di Kota Solo ini sangat penting bagi pendukung Paslon 02 maupun 03,” tutupnya.