Partisipasi dan Netralitas ASN dalam Pemilu 2024, Perlu Diawasi Dengan Ketat
Surabaya – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur kembali menyelanggarakan program ASN Belajar Seri 18, pada Kamis (25/5) dengan tema “Partisipasi dan Netralitas ASN dalam Mendukung Kesuksesan Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024” secara daring melalui telekonferensi Zoom.
Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi pembahasan yang tak pernah ketinggalan dalam setiap Pemilihan Umum (Pemilu) ataupun Pemilihan Kepala Daerah (pilkada). Eddy Supriyanto, S.STP., M.PSDM (Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur), menjelaskan. Berbagai bentuk pelanggaran baik yang disadari maupun tidak, mungkin bisa saja terjadi. Sehingga harus ditentukan langkah-langkah yang tepat untuk mencegah agar tidak ada pelanggaran.
“Terkait pemilu 2024, nantinya yang akan ditetapkan sebagai calon pemimpin merupakan pemilihan yang terbaik. Sebagai ASN harus menjaga netralitas dengan tidak terpengaruh pada kepentingan perorang atau kelompok tertentu, serta harus paham tenggung jawabnya sebagai pelayan publik,” paparnya
Berbeda dengan Nur Elya Anggraini, S.Sos., M.Si (Kordiv SDMO Bawaslu Provinsi Jawa Timur) mengungkapkan kalau saat ini, ASN Menjadi perhatian publik, Untuk itu dibutuhkan pengawasan yang sangat ketat.
“Netralitas ASN selalu menjadi isu dan pemberitaan yang banyak mendapatkan sorotan publik, khususnya pada saat menjelang, pelaksanaan, hingga berakhirnya pemilu. ASN harus waspada agar tidak ada pelanggaran netralitas ASN, sebab sudah ada berbagain aturan yang secara jelas telah melarang keterlibatan ASN dalam politik praktis, dan juga telah berulang kali diadakan diskusi, diseminasi, maupun sosialisasi mengenasi hal tersebut.”jelasnya.
Senada dengan nur Elya, Gogot Cahyo Baskoro (Divisi Sosdiklih Parmas KPU Provinsi Jawa Timur) melengkapi terkait partisipasi dan netralitas ASN, serta pelanggaran yang mungkin saja terjadi.
“Untuk menjaga agar tidak ada pelanggaran terhadap netralitas ASN terhadap pemilu, berbagai upaya telah ditempuh, di antaranya penguatan regulasi, integritas, serta sistem pengendalian dan pengawasan. Sebab potensi gangguan yang menyebabkan ASN menjadi tidak netral bisa menjadi bahaya laten, sama, dan terus berulang.”harapnya.
Antusias para sobat ASN yang hadir terlihat dari banyaknya sobat ASN yang ingin tahu lebih banyak dengan memberikan pertanyaan terhadap para pemateri. Sehingga terjadi diskusi menarik dan interaktif dengan para narasumber. Beberapa peserta terpilih bahakan mendapatkan merchandise dari BPSDM Jawa Timur.