PP Perguna NU Usulan Gelar Pahlawan Nasional Pada KH. Muhammad Yusuf Hasyim
Surabaya – Usulan gelar Pahlawan Nasional pada KH. Muhammad Yusuf Hasyim, putra bungsu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asy’ari, semakin mendekati realisasi. Hal ini disampaikan KH. Asep Saifuddin Chalim, Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru NU (PP Pergunu) dan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto, seusai Seminar Nasional Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional KH. Yusuf Hasyim di Gedung Al-Marwah, Masjid Al-Akbar, Surabaya.
KH. Asep menyatakan bahwa proses pengusulan telah rampung, Surat dukungan dari Gubernur Jatim juga telah selesai diproses dan usulan tersebut akan segera dibahas di Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
“Sudah terselesaikan semua, tinggal menyampaikan proses pengusulan itu, harus melalui Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) di Jatim dan ini sudah,” ujarnya.
Selanjutnya, usulan akan diverifikasi dan dibahas bersama dewan gelar sebelum diajukan kepada Presiden untuk penetapan.
“Dan presiden akan menetapkan sesuai dengan apa yang menjadi keyakinan Presiden. Itulah hak prerogatifnya Presiden,” jelas KH. Asep.
Useb Abdul Matin, dari Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat, menjelaskan bahwa proses pengusulan gelar pahlawan nasional memang harus lengkap, dimulai dari tingkat rakyat hingga pusat.
“Pengusulan dari rakyat, kemudian ke tingkat daerah dan direview oleh tim peneliti pengkaji gelar di tingkat daerah, kemudian di tingkat Provinsi, di tingkat pusat yaitu di tim peneliti pengkaji gelar pusat,” terangnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang turut hadir dalam seminar tersebut, menyatakan dukungan penuhnya. Beliau menilai KH. Yusuf Hasyim sangat layak menyandang gelar Pahlawan Nasional karena kontribusinya yang luar biasa bagi NKRI.
“Dansatkornas Banser pertama adalah seorang KH. M. Yusuf Hasyim. Dan jika kita tarik terhadap penguatan pada NKRI pada saat itu hingga hari ini masih bersambung,” ucap Khofifah.
Ia menekankan bahwa KH. Yusuf Hasyim bukan hanya tokoh agama, tetapi juga pejuang kemerdekaan dan pendidik sejati.
Khofifah optimistis proses pengusulan akan berjalan lancar, mengingat kelengkapan dokumen dan kerja keras semua pihak terkait. Ia juga mendorong dokumentasi menyeluruh bagi tokoh-tokoh lain yang belum terdokumentasi sebagai dokumen negara.
“Jadi, pada dasarnya format keikhlasan yang disosialisasikan di berbagai Ponpes oleh Kyai ini harus dibangun format pada bagaimana proses ini tetap terdokumentasikan sebagai dokumen negara,” pungkasnya.