Bajaj RE Perkuat Mobilitas Ramah Lingkungan dan Dorong UMKM di Kota Solo

SOLO – Kehadiran Bajaj RE di Kota Solo dinilai semakin memperkaya pilihan transportasi perkotaan yang efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan. Kendaraan roda tiga ini dirancang sesuai dengan karakter Kota Solo yang memiliki kepadatan lalu lintas cukup tinggi serta banyak ruas jalan sempit, baik di kawasan permukiman, pusat kota, maupun destinasi wisata.

Bajaj RE dibekali mesin berstandar Euro 4 yang memberikan performa halus, minim getaran, serta tingkat kebisingan yang rendah. Teknologi tersebut juga membuat konsumsi bahan bakar lebih hemat dan emisi gas buang menjadi lebih bersih, sehingga mendukung upaya pengurangan polusi udara di lingkungan perkotaan.

Dengan kapasitas satu pengemudi dan hingga tiga penumpang, satu unit Bajaj RE mampu menggantikan penggunaan beberapa kendaraan pribadi sekaligus. Kondisi ini berpotensi membantu mengurangi kemacetan, khususnya di kawasan pusat aktivitas masyarakat dan area wisata Kota Solo.

Selain melayani angkutan penumpang, Bajaj RE juga dimanfaatkan sebagai kendaraan logistik yang andal. Dilengkapi bagasi belakang berkapasitas besar, kendaraan ini mampu mengangkut beban hingga 300 kilogram dalam satu perjalanan. 

Keunggulan tersebut menjadikan Bajaj RE solusi praktis bagi pelaku UMKM, terutama untuk kebutuhan distribusi barang, pengiriman instan, hingga layanan instant delivery melalui aplikasi Maxride dengan biaya yang relatif ekonomis.

Regional Manager Bajaj Maxride Jawa Tengah, Bayu Subollah, menilai keberadaan Bajaj Maxride memberikan dampak positif bagi efisiensi usaha kecil dan menengah.

“Bajaj menjadi solusi yang sangat relevan bagi UMKM, terutama untuk pengiriman barang secara instan. Dengan kapasitas angkut hingga sekitar 300 kilogram, UMKM bisa mengirim produk dalam jumlah besar dengan biaya yang sangat terjangkau. Selain itu, Bajaj juga cocok mendukung sektor pariwisata karena fleksibel dan mudah menjangkau lokasi wisata,” ujarnya.

Pendapat serupa disampaikan City Manager Bajaj Maxride Solo, Syarfin. Ia menilai Bajaj Maxride mampu menjawab tantangan kemacetan dan kebutuhan mobilitas di wilayah perkotaan.

“Dalam satu armada, Bajaj dapat mengangkut satu pengemudi dan tiga penumpang sekaligus, sehingga lebih efisien dan berpotensi mengurangi jumlah kendaraan di jalan. Bajaj juga aman, nyaman, terjangkau, serta ramah lingkungan karena menggunakan mesin Euro 4,” jelasnya.

Sementara itu, dari sisi ketenagakerjaan, GM Bajaj Maxride, Antonio Gratiano, menegaskan bahwa operasional Bajaj Maxride turut memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

“Bajaj Maxride tidak hanya sebagai layanan transportasi, tetapi juga solusi ekonomi. Setelah beroperasi di tiga kota besar termasuk Solo, kami telah menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja sebagai mitra pengemudi. Ini membantu menurunkan angka pengangguran dan memberikan penghasilan yang stabil,” ungkapnya.

Ke depan, Bajaj Maxride berharap dapat memperluas kolaborasi dengan media, mitra usaha, serta pelaku UMKM. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat peran transportasi ramah lingkungan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Kota Solo sebagai kota wisata dan kota kreatif.