Duel Penentuan Juara Trial Game Dirt 2025 di Solo, Zidane dan Asep Lukman Jadi Sorotan

SOLO – Ajang motocross dan grasstrack paling ditunggu, Trial Game Dirt (TGD) 2025, memasuki babak keempat yang akan digelar di Lapangan Gentan, Sukoharjo, pada 26–27 September mendatang. Seri ini disebut sebagai titik krusial sebelum menuju putaran pamungkas dari total lima seri yang dipertandingkan.

Ketegangan makin terasa setelah persaingan di Probolinggo akhir Agustus lalu mengubah peta klasemen. Asep Lukman, sang pemenang seri ketiga, berhasil memangkas selisih poin dengan M. Zidane yang masih memimpin klasemen sementara kelas FFA Open dan Campuran Open. Dengan jarak hanya satu angka (70 poin Zidane dan 69 poin Asep), peluang perebutan gelar juara umum kini terbuka lebar.

Menurut Agnes C. Wuisan dari 76Rider selaku penyelenggara, Solo akan menyuguhkan pertarungan yang sangat menentukan.

“Musim ini tinggal menyisakan dua seri. Jadi, siapapun yang bisa memaksimalkan poin di Solo, peluangnya akan besar untuk merebut gelar akhir. Zidane pasti tak mau tergeser, sementara Asep tentu berusaha keras memanfaatkan momen ini,” ujarnya.

Selain dua nama tersebut, Ananda Rigi juga belum habis peluang. Rider asal Tulungagung itu mengoleksi 60 poin dan bisa saja mengguncang dominasi dua pesaing utamanya.

Solo, Kota Spesial untuk Trial Game Dirt

Solo bukanlah tuan rumah baru. Hampir setiap musim, kota berjuluk The Spirit of Java ini selalu masuk kalender TGD. Antusiasme publik, komunitas trail yang terus berkembang, serta keberadaan rider legendaris asal Solo seperti Denny Orlando dan Wahyu Gareng, membuat atmosfer kompetisi di kota ini selalu berbeda.

Selain itu, posisi Solo yang strategis di tengah Pulau Jawa juga memudahkan partisipasi rider dari Jawa Timur, Yogyakarta, hingga Jawa Barat.

Tantangan Lintasan dan Handicap Baru

Mariachi Gunawan dari Genta Auto & Sport, selaku promotor, menjelaskan bahwa sirkuit Gentan akan mengalami beberapa perubahan pada layout handicap. Rider dituntut cepat beradaptasi, karena kesalahan kecil bisa berakibat fatal.

“Karakter tanah di sini cukup lunak, dengan lapisan rumput tipis. Banyak pembalap suka kondisi seperti ini karena memungkinkan akselerasi lebih maksimal,” jelasnya.

Sejumlah handicap ikonik seperti double car jump, giant table top, titian kobra, jumping patah, hingga bigfoot jump tetap dipertahankan, namun dengan level kesulitan lebih tinggi.

Asep Lukman Siapkan “Serangan Balik”

Menjelang balapan, Asep Lukman sudah menegaskan ambisinya. Bermodal sebagai “tuan rumah” karena berasal dari Boyolali, ia yakin bisa tampil all out.

“Latihan motor dan fisik terus saya genjot supaya fit saat race. Kesempatan untuk juara umum masih terbuka, meski lawan seperti Zidane jelas tidak mudah ditaklukkan,” kata Asep.

Sportainment, Ciri Khas TGD

Bukan sekadar balapan, Trial Game Dirt juga dikenal dengan konsep sportainment. Seperti di seri sebelumnya, agenda hiburan bakal diisi dengan live music, atraksi BMX Freestyle, berbagai games berhadiah, hingga pesta kembang api yang memanjakan penonton.