Dukung Pengembangan SDM Asal, PENS Buka Jalur Golden Tiket Program Pembelajaran Jarak Jauh
Surabaya – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) buka program pembelajaran jarak jauh (PJJ). Di tahun ke enam ini, PENS membuka jalur Golden Tiket bagi siswa SMA/SMK dibidang entrepreneurship dan IT. Bekerjasama dengan SEAMEO Indonesian Centres Coordinator (ICC),PENS menyiapkan kuota 360 kursi mahasiswa baru.
Direktur PENS, Aliridho Barakbah menuturkan dicetusnya program Golden Tiket ini sebagai salah satu upaya dalam membantu pemerintah untuk menyelesaikan persoalan di tengah masyarakat. Ada 2 persoalan fundamental yang harus dituntaskan, yakni kemiskinan dan keterjangkauan teknologi.
“Dua ini kita berusaha membantu pemerintah untuk menyelesaikan persoalan melalui program Golden Tiket SEAMEO,” urai Aliridho, usai sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan MoU Golden Tiket, Rabu (25/1) di auditorium gedung pasca sarjana terapan PENS
Soal program, Aliridho menjelaskan, mahasiswa yang mengikuti Golden Tiket, akan diberikan 27 persen dari sks total mata kuliah yang dikerjasamakan dengan SEAMEO untuk dibentuk kemampuannya dalam bidang entrepeneurship.
“Ada 30 sks yang dikerjasamakan dengan SEAMEO kedalam MBKM hingga projek akhir. Distribusi ke matkul (mata kuliah) meliputi magang dan proyek akhir. Kita ajarkan IT, di SEAMEO dibentuk kewirausahaaan. Ini dikawal sejak semester 1,” imbuh dia.
Terkait program PJJ, ada dua prodi yang disediakan. Yaitu D3 Teknik Informatika dan Sarjana Terapan Teknik Telekomunikasi. Namun, untuk jalur Golden Tiket rencananya hanya akan disediakan prodi D3 Teknik Informatika.
Selain SEAMEO, program PJJ PENS juga bekerjasama dengan Kedutaan Besar Jepang untuk memberikan pembekalan skill kepada tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bermigrasi ke Jepang.
Ali juga menambahkan, di tahun pertama jalur Golden Tiket ini tidak ada kuota khusus. Tergantung Pusat Belajar Jarak Jauh. Artinya melihat kesiapan dari daerah yang akan ditempatkan menjadi kampus bayangan.
Ditambahkan Wakil Direktur bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bambang Sumantri jalur Golden Tiket PENS dalam program PJJ memberi kesempatan bagi siswa yang memiliki passion tinggi untuk berkembang. Dengan sasaran siswa yang memiliki akademik bagus dan sisi ekonomi kurang mampu.
Untuk bisa mengikuti jalur ini, Bambang menjelaskan siswa yang direkomendasikan oleh sekolah mengambil minimal 2 kursus yang disediakan PENS sebagai persyaratan utama penerimaan Golden Tiket. Yakni Basis Data dan Sistem Operasi yang akan dimulai semester depan.
“Untuk bisa diterima (Golden Tiket, red) mereka harus lulus. Karena ikut proses pembelajaran disini, ada tugas ada evaluasi. Setelah menyesuaikan, akan kita akui sebagai mahasiswa PENS,” sebutnya.
Kursus tersebut, lanjut dia, setara dengan 2 sks. Dengan kata lain, siswa yang telah mendaftarkan diri dalam open kursus tersebut akan mengikuti kelas selama 16 minggu atau setara 1 semester. Sertifikat lulus, akan dijadikan kurikulum vitae untuk mendaftar jalur Golden Tilet PJJ.
Sementara itu, Koordinator SEAMEO ICC Gatot Hari menyebut, saat ini sudah ada 110 siswa yang telah mendaftar di gelombang pertama. Jumlah ini akan terus naik. Di Kalimantan Utara saja sudah ada 24 siswa yang akan mengikuti jalur Golden Tiket. Sedangkan Jatim dan Jateng masing-masing telah terdaftar 35 siswa.
“Jumlah pendaftaran ini akan terus naik. Karena 200 lebih sekolah kita siapkan untuk MoU agar bisa mengikuti Golden Tiket di PENS. Fokus kami di peningkatan SDM,” sebutnya.
Disebutkan Gatot, tidak seluruh siswa bisa mengikuti jalur Golden Tiket ini. Hanya siswa kelas 3 yang berbakat dalam berbisnis dan memiliki pengetahuan tentang IT.
Nantinya, siswa dari sekolah yang bekerjasama dengan SEAMEO akan mendapatkan 30 sks dari 111 sks yang diberikan PENS. Peran SEAMEO akan menjadi dosen untuk mengajarkan entrepeneurship dan sharing ilmu. Sedangkan 81 sks akan diberikan PENS.
“30 sks ini diberikan untuk matkul ketahanan pangan, jagung, coklat, tanaman kopi. Di Pariwisata kita coba kembangkan metaverse pada sejarah di Indonesia seperti kerajaan majapahit, candi borobudur dan sebagainya,” jelasnya.
Di jalur Golden Tiket, tambah Gatot ada 4 bidang program SEAMEO yang akan difokuskan. Namun yang diunggulkan di bidang IT dan bahasa inggris. Sementara projek akhir yang dikerjakan siswa akan berbasis pada Solve the Problem di Lapangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Utara (Kadindik Kaltara) Teguh H.S menuturkan sudah ada 6 SMK yang akan mengikuti jalur Golden Tilet program PJJ. Sedangkan pengembangan kewirausahaan di lingkungannya sudah mulai tahun lalu.
“Dari 17 SMK di wilayah saya yang sudah pasti ada 6 SMK. Yang lain masih berjalan dan kita dorong untuk mengikuti program (Golden Tiket PJJ PENS) ini,” tandasnya.