Laboratorium Teknik Elektro Untag Surabaya,  Dorong Inovasi Mandiri Energi 

Surabaya – Dalam rangka mendukung perkembangan teknologi listrik, mahasiswa diajak untuk aktif terlibat dalam pengembangan energi baru terbarukan. Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus berupaya memaksimalkan praktik mahasiswa di Laboratorium sebagai salah satu langkah konkrit untuk mencapai tujuan tersebut.

Reza Sarwo Widagdo, S.Tr.T., MT., selaku Kepala Laboratorium (KaLab) Sistem Tenaga Listrik memberikan pernyataannya mengenai program kerja yang diusung. 

“Program kerja dari Lab Sistem Tenaga Listrik adalah meningkatkan teknologi listrik terutama di Energi Baru Terbarukan (EBT) baik itu di kendaraan listrik seperti tren era sekarang yaitu penggunaan motor atau mobil listrik. Sehingga dari Untag Surabaya harapannya dapat menciptakan prototype atau memproduksi sendiri motor atau mobil listrik berskala kecil,” jelasnya (16/1)

Lebih lanjut, Mahasiswa diminta untuk dapat mandiri dalam hal energi, yang berarti tidak tergantung sepenuhnya pada pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Mandiri energi berarti menyediakan listrik sendiri baik itu Sistem Pembangkit Mikro Hidro, energi yang berhubungan dengan foto sel tenaga surya dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). PLTB adalah pembangkit listrik tenaga angin yang mentransformasi energi angin menjadi tenaga listrik dengan menggerakkan kincir angin yang terhubung dengan turbin angin,” ujar KaLab Sistem Tenaga Listrik

Ia juga berharap fasilitas yang disediakan oleh Prodi Teknik Elektro Untag Surabaya dapat mendukung kreativitas mahasiswa, membekali mereka untuk menjadi desainer instalasi tenaga listrik, terutama dalam bidang EBT.

“Semoga Prodi Elektro Untag Surabaya bisa menjadi jurusan terfavorit karena memang di Industri sangat diperlukan tenaga ahli dari listrik atau elektronika dimana alumni kita bisa menjadi seorang ahli listrik ataupun jadi desainer instalasi tenaga listrik dan memiliki inovasi atau kewirausahaan di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) ataupun energi-energi lainnya,” tutupnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *