Sistem Zonasi Menjadikan SDN Sriwedari 197 Solo Alami Krisis Murid Baru
SOLO – Bermain dan Belajar menjadi impian setiap anak yang baru masuk sekolah, namun tidak Azzam Maruf Bi Qolbi (6) yang tampak serius belajar di SDN Sriwedari 197, Laweyan, Solo.
Siswa kelas 1 yang baru masuk di tahun ajaran 2022/2023 ini, tetap bersemangat belajar membaca dan menirukan ucapan sang guru.
Azzam, merupakan satu-satunya murid Sekolah Dasar Negeri Sriwedari 197, Azzam mendaftar diri melalui jalur zonasi dan dekat dengan rumahnya yang berada di jalan kebangkitan nasional no 23 Sriwedari.
Meski hanya satu-satu murid, namun semangatnya tidak pudar dan terus belajar demi massa depannya. “Tadi belajar membaca sama ibu guru.” Ucap azzam
Menurut Kepala Sekolah, Bambang Suryo menyampaikan ada 3 pendaftar di sekolah. Namun hanya sebagai pilihan alternatif. Karena di Sekolah pilihan pertama juga kekurangan murid kedua akhirnya diterima disana.
“Azzam memilih sekolah ini sebagai pilihan pertam, melalui jalur afirmasi. Maka, kita hanya mendapatkan satu anak,” ucapnya Jum’at (15/07)
Sebenarnya, lanjut Bambang, Azzam memiliki teman yang merupakan seorang murid yang tinggal kelas atau tidak naik kelas.
Bambang mengungkapkan, minimnya pendaftar di sekolah yang dia pimpin lantaran faktor lingkungan. Yakni lingkungan perkantoran, hotel, GOR, dan stadion.
“Jadi perkampungannya sangat sedikit. Walaupun di sebelah utara Jalan Slamet Riyadi itu masih masuk wilayah Sriwedari karena di sana dekat dengan SD Tumenggungan dan Bekalan, jadi banyak yang mendaftar ke sana,” ungkapnya.
Selain itu, Bambang menduga, dengan lokasi SDN Sriwedari 197 di sebelah selatan Jalan Slamet Riyadi, banyak orang tua yang khawatir lantaran melewati jalan utama atau besar.
“Jadi lingkungan di sini secara geografis tidak bisa berkembang,” ucapnya.
Dengan adanya sistem zonasi, lanjut Bambang, menjadi kendala sulitnya mendapatkan murid.
“Sudah beberapa tahun ini memang muridnya berkurang terus. Tahun kemarin itu cuma 5 murid barunya,” tuturnya.