Forum Munio Gelar Ngobras Ramadan, Hadirkan Tokoh Komunikasi dan Sejarawan
Surabaya — Dalam semangat berbagi di bulan suci Ramadan, Forum Komunikasi Munio Stikosa-AWS menggelar diskusi bertajuk “Ngabuburit: Menahan Diri atau Menahan Lapar”, Jumat (21/3). Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh komunikasi politik, sejarawan, mahasiswa, serta anak-anak muda. Tak hanya berdiskusi, forum ini juga diisi dengan kegiatan berbagi berkah bersama anak-anak yatim piatu.
Suprawoto, mantan Bupati Magetan periode 2019-2024, menyoroti pentingnya forum komunikasi seperti Munio di tengah situasi politik saat ini.
“Saya rasa Forum Munio ini luar biasa. Bisa menjadi wadah komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah juga seharusnya tidak menutup telinga terhadap aspirasi yang muncul dari forum-forum seperti ini,” ujar Suprawoto.
Senada dengan itu, Suko Widodo, pakar komunikasi politik Universitas Airlangga sekaligus pendiri Kolokium.id, menilai forum semacam ini penting di era digital.
“Masyarakat sekarang lebih banyak bersuara lewat media sosial. Forum diskusi seperti ini bisa menjadi ruang alternatif agar aspirasi tersampaikan dengan cara yang lebih bijak dan terarah,” tuturnya.
Gagas Gayuh Aji S.M.,M.Sc. Dosen Vokasi Unair Penting Forum Komunikasi Bagi generasi Gen-z. Perkembangan digital membuat generasi muda kurang baik dalam pergaulan sehari-hari. Meraka lebih suka bergaul lewat media sosial.
” Saya sangat senang dan mendukung adanya forum komunikasi seperti ini. Hasil riset dan penelitian yang saya lakukan banyak anak generasi-Z ini kurang bersosialisasi di masyarakat mereka lebih suka bersosialisasi lewat media sosial. Untuk itu, sangat penting Forum munio Seperti ini untuk memberikan ruang diskusi bagi mereka”. Terangnya.
Rektor Stikosa-AWS, Dr. Jokhanan Kristiyono, ST., M.Med.Komm, menyampaikan bahwa kegiatan Ngobras kali ini merupakan edisi kelima dengan tema yang berbeda di setiap pertemuan.
“Kebetulan kali ini bertepatan dengan Ramadan, jadi selain diskusi, kami juga berbagi paket sedekah dari para donatur dan narasumber untuk anak-anak yatim piatu,” jelasnya.
Ia berharap forum semacam ini bisa terus menjadi ruang komunikasi yang baik, mendorong diskusi sehat, dan mempererat hubungan antara masyarakat dan pemerintah.