Turun Langsung Ikut Bersih-bersih, Pemkot Solo Ungkap Kerugian Pasca Ricuh Demo Capai Rp 13,8 Miliar
SOLO – Dalam upaya memulihkan wajah kota pasca-kericuhan unjuk rasa yang terjadi pada Jumat (29/8/2025), Wali Kota Solo Respati Ardi dan Wakil Wali Kota Astrid Widayani turun langsung memimpin aksi bersih-bersih di kawasan Gladak, Selasa pagi (2/9/2025).
Aksi kerja bakti ini menjadi respon cepat Pemerintah Kota Solo untuk memulihkan lingkungan yang terdampak. Sejumlah elemen masyarakat ikut ambil bagian, mulai dari petugas kebersihan, aparat pemerintah, relawan, hingga warga sekitar. Bersama-sama mereka membersihkan sampah, coretan vandalisme, serta puing-puing yang tertinggal pasca-demonstrasi.
Respati Ardi mengungkapkan rasa terima kasihnya atas keterlibatan berbagai pihak. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk tanggung jawab sosial, tetapi juga wujud nyata dari kekuatan gotong royong masyarakat Solo.
“Kita ingin menunjukkan bahwa Solo adalah kota yang kompak dan peduli. Dengan semangat bersama, saya yakin kita bisa segera bangkit dan melanjutkan aktivitas seperti sedia kala,” ujarnya.
Lebih dari sekadar bersih-bersih, kegiatan ini juga dimaknai sebagai simbol solidaritas dan persatuan warga. Diharapkan semangat kebersamaan ini terus mengakar dalam setiap langkah pembangunan kota.
Pemkot Solo sebelumnya menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari menyusul aksi anarkis dalam demo. Berdasarkan estimasi awal, total kerusakan fasilitas umum, CCTV, dan infrastruktur lainnya ditaksir mencapai Rp13,8 miliar.
Respati menyampaikan keprihatinannya atas besarnya kerugian tersebut, yang menurutnya setara dengan biaya pembangunan sebuah sekolah baru.
“Angka itu cukup besar, dan tentu sangat kami sayangkan. Tapi kami percaya dengan kolaborasi semua pihak, Solo bisa segera pulih,” tambahnya.
Melalui keterlibatan aktif masyarakat, Pemkot Solo berharap kota ini segera kembali menjadi tempat yang aman, nyaman, dan harmonis bagi seluruh warganya.