Dari 17 SPPG di Solo, Hanya Satu yang Sudah Miliki Sertifikat Higienis dan Sanitasi

SOLO – Pemerintah Kota Surakarta mengungkapkan bahwa dari total 17 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di wilayah Solo, baru satu yang tercatat mengantongi Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS).

Temuan tersebut muncul setelah dilakukan evaluasi program Makanan Bergizi Gratis (MBG) oleh Satgas Khusus bentukan Pemkot Solo bersama Polresta Surakarta dan Kodim 0735 Surakarta.

Wali Kota Solo, Respati Ardi, menjelaskan evaluasi dilakukan untuk mengantisipasi kasus keracunan makanan yang belakangan marak terjadi di sejumlah daerah. 

“Untuk Solo sejauh ini masih aman, tidak ada laporan keracunan. Namun kami tetap menargetkan program ini berjalan dengan prinsip Zero Accident,” tegasnya, Rabu (1/10/2025).

Menurut Respati, kualitas makanan yang disediakan di SPPG dikawal ketat oleh aparat terkait. Bahkan, orang tua penerima manfaat juga diajak melihat langsung proses pengolahan di dapur SPPG.

Salah satu fokus utama dalam evaluasi ialah kelengkapan SLHS. Pemkot meminta seluruh pengelola SPPG segera mengurus sertifikat tersebut melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Solo. 

“Pengurusan SLHS ini gratis. Semua dapur penyedia makanan wajib memilikinya,” kata Respati.

Koordinator SPPI Kota Surakarta, Priyo Widyastoko, menambahkan bahwa dari 17 SPPG di Solo baru SPPG Purwodiningratan, Jebres, yang sudah ber SLHS. 

“Kami memberikan tenggat waktu satu bulan agar 16 SPPG lainnya segera memenuhi syarat higienis dan sanitasi tersebut,” ujarnya.