Intervensi Kenaikan Harga Kedelai Kemendag beri subsidi Rp1.000 per kilogram
Surabaya – Kenaikan harga kedelai impor membuat para pengrajin tempe dan tahu menjerit. Saat ini harga kedelai di pasar menembus Rp. 13.000 perkilogram, untuk membantu para pengusaha, pemerintah juga mensubsidi harga kedelai sebesar Rp 1000 perkilogram yang penyaluran melalui Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (KOPTI).
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan di Surabaya, Kamis 29/09/2022 mengatakan subsidi tersebut dilakukan untuk mengintervensi tingginya harga kedelai impor yang terus naik, sebab kedelai merupakan bahan baku tahu dan tempe.
“Subsidi Rp1.000 tersebut dapat diperoleh para produsen tempe dan tahu melalui KOPTI. Subsidi ini diharapkan dapat meringankan beban produsen terkait tingginya harga kedelai impor saat ini,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada 2019 harga kedelai masih Rp7.000 per kg, kemudian pada 2020 naik jadi Rp10.000 per kg, 2021 jadi Rp11.000 per kg, dan saat ini sudah Rp13.000 per kg.
Lebih lanjut, Zulhas sapaan akrabnya mengklaim dalam 100 hari menjadi Menteri Perdagangan, ia telah berhasil menstabilkan harga sejumlah bahan pokok di pasaran.
“Itu patut kita syukuri. Saat ini harga sudah stabil. Telur Rp27.000, ayam Rp35.000, bawang Rp30.000, minyak goreng sudah Rp14.000. Waktu saya awal jadi menteri harga cabai mencapai Rp120.000, bawang Rp80.000 dan ayam Rp48.000,” katanya.
Saat ini, kata dia, Kemendag mulai menggempur pasar internasional dengan memperkuat usaha mikro kecil menengah (UMKM).