Ribuan civitas Akademika di Jatim Deklarasikan Sikap Mengawal Demokrasi Menjaga NKRI

Surabaya – gelombang kritik dari sivitas akademika terus meluas hingga ke berbagai daerah, mereka menyatakan menanggapi kondisi demokrasi di Indonesia tengah terjadi di sejumlah kampus besar. Berbagai kampus mulai besar di tanah air telah menyatakan sikap. Pernyataan sikap ini juga dilakukan Universitas Surabaya (UNESA) Senin (5/2), begitu pula dengan 39 Universitas di Jawa Timur yang serentak di ikuti ratusan peserta dari masing masing Perguruan Tinggi guna menyampaikan gerakan moral serupa.

Bertempat di Laboraturium Merdeka Belajar UNESA kampus Lidah Wetan Surabaya, Deklarasi dan Pernyataan Sikap Guru Besar dan Civitas Akademika Universitas Negeri Surabaya mengambil tema “Mengawal Demokrasi Menjaga NKRI dengan di ikuti 100 peserta dosen, guru besar dan alumni.

Dr. Martadi, M.Sn Dosen Desain Grafis menyampaikan gerakan moral ini merupakan aksi menjaga dinamika yang berkembang , dimana ditemukan potensi memecah persatuan, maka perlu kontribusi akdemisi untuk mengingatkan komponen bangsa dalam pemilu. 

“Tidak mengarah ke salah satu pasangan, lebih mengarah ke masyarakat untuk mengawal agar pesta demokrasi berjalan lancar sesuai koridor demokrasi” tuturnya . 

Serangkaian gerakan yang muncul tersebut, adalah salah satu upaya sivitas akademika dalam meluruskan hal-hal yang tidak sesuai dengan amanat reformasi, Dr. Martadi menilai Perguruan Tinggi menjadi tanggung jawab moral tugasnya adalah mengingatkan untuk memberikan pesan moral agar tetap terjaga persaudaraan jangan karena pemilu meninbulkan perpecahan, khususnya netralistas dari segala aspek . 

“Tidak mengarah kepada satu pihak tertentu karena menjaga netralitas karena dr akademik, elemen bangsa semua menjadi bagian punya tanggung jawab dalam menjaga netralitas “ tegasnya”.

Ia menambahkan, pesan dalam pesta demokrasi harus dilalui untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga demokrasi seperti yg ada di Pancasila dan UUD 1945, termasuk potensi memanasnya suasana pemilu dimasyarakat , maka tugas akademik dan civitas harus mengingatkan kepada semua elemen masyarakat agari tidak fokus kepada satu isu tertentu, namun harus dipandang secara umum ke seluruh emelen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *