GTK Cretive Camp Lahirkan Ribuan Inovasi Pendidikan
Surabaya – Secara resmi gubernur jawa timur Khofifah Indar Parawangsa menutup
Puncak ajang bergengsi tahunan tingkat provinsi, Guru atau Tenaga Kependidikan (GTK) Creative Camp (GCC) Batch 3 di gedung Samator, Jum’at (18/11/202)
Berbagai Penghargaan diterima peserta lomba dibidang Penulis Buku, Video Tourism, Kewirausahaan, Film Pendek. Selanjutnya bidang lomba Fashion, Pembelajaran Berbasis IT, Desain Grafis, bidang lomba Daur Ulang, Inovasi Kompetensi Kepala Sekolah Terakhir bidang lomba Optimasi Peran Pengawas Sekolah.
Dinas Pendidikan Prov Jatim juga milih cabang terbanyak peserta GCC, kepala cabang inspiratif, cabang dinas pendidikan terbaik pemerataan GTK, cabang terbaik input data A – GTK 1.7 dan cabang terbanyak prosentase IKM Mandiri.
Pada tahun ini, sebanyak 18.338 peserta yang terdiri dari guru SMA/SMK, guru sekolah luar biasa, Kepala Sekolah, Hingga Cabang Dinas dan Kepala Pengawas Sekolah se-jatim yang telah mengikuti kegiatan sejak Agustus lalu.
Menurut data yang ada, pada batch 3 terdapat peningkatan 189,52 persen di banding tahun 2021 yang hanya diikuti 6.333 orang atau 27,09 persen, dan 2020 dengan 4.983 peserta.
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kegiatan ini, dimana para pesertanya apresiatif. Ia mencontohkan seperti lebih 4 ribu peserta memilih sektor kewirausahaan dan lebih 3 ribu peserta memilih sektor IT.
Masih menurut Khofifah, baik kewirausahaan maupun digital IT menjadi satu kesatuan ditengah kemajuan peradaban saat ini. Sebab sangat membangun akses pasar dunia, untuk itu harus menguatkan ekosistem digital, pendidikan dan sektor lain.
“Karena itu skill para guru dan anak didik harus bersahabat dengan digital IT,” ujarnya, Jumat (18/11).
Lebih lanjut, Kata Khofifah. Saat ini dunia sedang mengalami perubahan, Sehingga dibutuhkan inovasi dan inisiasi untuk mengupdate berbagai percepatan perubahan yang terjadi.
“Harus bergerak dan ini butuh ekosistem. GCC adalah sebuah ekosistem yang disiapkan dindik Jatim untuk adaptasi perubahan ini,” jelasnya.
Khofifah melanjutkan ditengah perubahan ini guru dan kepala sekolah harus menyiapkan siswa didiknya menjadi game changer.
“Karena itu untuk mewujudkan pendidikan berkualitas dan menyiapkan tatanan jaman agar siap dengan perubahan dibutuhkna guru dan kepala sekolah yang inovatif dan kreatif,” pungkasnya.
Apresiasi juga diberikan kepada Dindik Jatim, oleh Dirjen GTK Kemdikbud, Prof. Dr. Nunuk Suryani Mpd yang menghadiri
Penutupan GCC Batch 3. Menurutnya kegiatan GTK Creative Camp ini berkaitan erat dengan program Dirjen GTK Kemdikbud.
“Apresiasi tinggi atas kegiatan (GCC Batch 3) untuk menumbuh kembangkan kreatifitas GTK. Berbagai kriteria lomba berkaitan dengan inovasi dan kreatifitas, dan dibutuhkan dalam implementasi merdeka belajar,” ujar Luluk dalam sambutannya.
Luluk menambahkan, kemajuan pendidikan bergantung pada inovasi dan kreatifitas dari guru dan kepala sekolah. Pasalnya, orientasi pembelajaran dalam merdeka belajar berfokus pada siswa.
“Harapannya, prestasi guru tidak berhenti disini. Terpilih menjadi pemenang harus menjadi inspirasi dan teladan bagi guru lain. Selain itu harus menjadi penggerak bagi guru-guru lain untuk menularkan ilmunya,” tandas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menjelaskan lomba GCC ini merupakan wadah bagi guru atau tenaga kependidikan (GTK) untuk menorehkan inovasi dan kreatifitasnya. Karenanya ia mengucapkan rasa syukur atas atensi Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang telah memberikan perhatiannya kepada insan pendidikan.
“Alhamdulillah, ibu gubernur pada hari ini berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan penghargaan kepada guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan. Tentu ini akan menjadi sebuah kebanggan tersendiri dan motivasi bagi mereka yang mendapat penghargaan langsung dari bu gubernur. Sehingga mereka akan terus terpacu dalam berinovasi untuk kemajuan pendidikan Jawa Timur,” ujarnya.
Dalam pelaksanaanya, Wahid menjelaskan proses seleksi GTK Creative Camp Bacth 3 ini terdiri dari 2 kegiatan inti dengan dua tahapan.
Tahap pertama, yakni pola 34 jam pembelajaran (JP) untuk pelaksanaan workshop full online dengan menggunakan Zoom
Meeting. Kemudian tahap kedua, pola 48 jam pembelajaran untuk pengerjaan tugas mandiri secara offline.
“Peserta yang mengikuti kegiatan tahap 1 dapat melanjutkan ke tahap 2 dan berhak mendapatkan dua sertifikat (pola 34 JP dan pola 48 JP),” jelas Wahid.
Ia melanjutkan, tiga besar karya inovasi setiap kategori dari setiap jenjang akan mendapatkan
sertifikat tambahan berupa sertifikat juara yang ditandatangani oleh Gubernur Jatim.
Wahid juga menyebut, peserta GCC dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Tahun 2020 diikuti oleh 4.983 peserta, tahun 2021 meningkat 27,09% atau 6.333 peserta, dan tahun 2022 meningkat signifikan sebesar 190 persen menjadi 18.338 peserta.
“Peningkatan jumlah peserta ini terdapat di semua cabang dinas, dan yg menggembirakan adalah wilayah Madura,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wahid merinci cabang dinas wilayah Madura itu meliputi Cabang Dinas Wilayah Bangkalan, 2021 hanya 26 peserta, 2022 meningkat signifikan 2.488% menjadi 673 peserta. Kemudian Cabdin Sampang, 2021 hanya 20 peserta, 2022 terjadi kenaikan 1.340% menjadi 288 peserta. Selanjutnya, Cabdin Pamekasan, 2021 diikuti 32 peserta pada 2022 terjadi kenaikan sbesar 1.122 %, menjadi 391 peserta. Terakhir Cabdin Sumenep, pada 2021 hanya 26 peserta, di tahun 2022 meningkat 1.157% menjadi 327 peserta.