Viral Baliho ‘Mbak dan Mas Berkacamata’ Bertebaran, Gusti Bhre Angkat Bicara
SOLO-Baliho bertuliskan kode dengan kalimat “Mbak-mbak berkacamata siap mendampingi mas-mas berkacamata itu” tersebar di sejumlah titik seperti di kawasan Flyover Manahan maupun di Simpang tiga Baron jalan Rajiman.
Kampanye atau sosialisasi kandidat Bacawali-Bacawawali dengan menggunakan ide-ide kreatif berupa kode tersebut kini tengah tren di Kota Solo. Bahkan sebelumnya sosialisasi kandidat juga diduga dilakukan oleh Pengageng Pura Mangkunegaran Solo melalui simbol-simbol yang ditampilkan di baliho.
Meski tak menampilkan nama maupun foto kandidat, namun baik gambar maupun tulisan dalam baliho tersebut mengisyaratkan simbol-simbol yang merujuk kepada kandidat dua politisi muda Mangkunegara X dan Sekar Tandjung. Seperti Baliho yang terdapat di simpang Tugu Wisnu Manahan dimana menampilkan pakaian yang merujuk ke MN X seperti selop, pakaian hem, blangkon hingga kacamata.
Menanggapi tren sosialisasi Pilkada tersebut, Pengamat Politik asal UNS Akhmad Ramdhon mengatakan, pola komunikasi yang dilakukan berbeda dengan baliho bakal calon pemimpin Kota Solo yang sebelumnya telah muncul menurutnya suatu cara yang menarik.
“Asumsi yang dibangun adalah ini bagian supaya publik diminta untuk menebak. Tapi, sebenarnya tebakan itu mudah, ketika masing-masing figur tersebut mengonfirmasi di masing-masing akun media sosial mereka,” terang Ramdhon.
Staf pengajar sosiologi FISIP UNS ini juga mengakui, jika strategis politik yang dilakukan itu sangat menarik karena ini merupakan bagian dari komunikasi yang dilakukan di tingkat partai masih intens.
“Artinya, jadwal pendaftaran masih di akhir Agustus 2024. Sehingga, upaya ini bisa sebagai sosialisasi awal ke publik,” tegasnya.
Ramdhon pun tak memungkiri bahwa pola komunikasi politik demikian memang bisa menarik perhatian pemilih muda dan pemilih pemula.
“Yang jelas di tahun 2024 di tahun politik, pemilih muda dan pemula itu totalnya 50an persen lebih. Itu berlaku di Pilpres dan Pileg. Jika ditarik mundur, maka angka terebut akan bertambah. Secara spesifik, ini kesadaran para figur memang sengaja untuk menyasar pemilih muda dan pemula. Ini salah satu pendekatan soft campaign (kampanye halus-red) untuk menjangkau sekaligus mempromosikan figur-figur yang akan maju di Pilkada besok,” jelasnya.
Di sisi lain, Ramdhon menambahkan bahwa pola kampanye seperti ini memang sudah dimulai sejak Pilpres yang digelar bulan Februari kemarin.
“Itu membangun awareness (kesadaran-red) bahwa Pilkada itu adalah bagian yang harus diapresiasi oleh anak muda. Apalagi, figur-figur tersebut juga muda juga ya. Sehingga, strategi itu dipakai juga,” tandasnya.
Sementara itu, MN X menanggapi dengan kelakar terkait baliho bernada kode termasuk kode dirinya berpasangan dengan Sekar Tandjung melalui baliho-baliho yang bersebaran di Kota Solo tersebut. Namun demikian, Bhre menegaskan bahwa komunikasi selalu ia jalin dengan kandidat-kandidat lainnya.
“Ya kita lihat ya, mas-mas berkacamata kan juga ada banyak. Bukan cuma saya,” kata MN X saat ditemui usai mendatangi deklarasi relawan Bolone Mase.
“Kita komunikasi dengan semua tetap baik kok,” tutup MN X.