Pemuda di Sukoharjo Rekayasa Kisah Begal Demi Tutupi Utang Pinjol

SUKOHARJO – Kasus unik terungkap di wilayah hukum Polsek Baki. Seorang pemuda berinisial FJV (21), warga Kecamatan Grogol, nekat membuat laporan palsu menjadi korban begal. Motifnya bukan karena benar-benar dirampas, melainkan ingin menutupi kebohongan dari ibunya terkait utang pinjaman online (pinjol).

Awalnya, ibunda FJV, VM (41), melapor ke polisi bahwa motor anaknya dibegal kawanan pelaku di area persawahan Dukuh Teplok, Desa Mancasan, Selasa (23/9) dini hari. Informasi tersebut sempat menimbulkan keresahan warga, mengira aksi kriminal jalanan kembali marak.

Namun, hasil penyelidikan aparat justru menemukan kejanggalan. Kapolsek Baki IPTU Sri Widodo, mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo, menjelaskan bahwa olah TKP tidak mendukung adanya aksi begal. “Tidak ditemukan bukti pendukung. CCTV sekitar kosong, saksi mata tidak ada, dan kondisi FJV tidak menunjukkan tanda-tanda penganiayaan,” terangnya, Rabu (24/9).

Di hadapan penyidik, FJV akhirnya mengaku motor Yamaha Xeon AD 5189 OF miliknya dijual melalui Marketplace Facebook seharga Rp1,5 juta kepada seorang warga Bulakan berinisial TM (31). Uang hasil penjualan digunakan untuk menutup tagihan pinjol, sementara BPKB motor sudah dijadikan jaminan pinjaman.

“Karena takut dimarahi ibunya, FJV mengarang cerita dibegal. Padahal, korban sebenarnya adalah orang tuanya sendiri,” imbuh IPTU Sri Widodo.

Meski sempat kecewa, VM memilih tidak memperkarakan anaknya. Polisi hanya meminta FJV menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan serupa.

Kapolsek Baki menekankan, kasus ini menjadi contoh nyata dampak negatif jeratan pinjaman online. “Ini bukan kasus pembegalan, melainkan laporan palsu. Kami mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati menggunakan layanan pinjol dan jangan mudah menyebarkan isu yang belum jelas kebenarannya,” tandasnya.