‘One Village One Product’ KKN Untag Surabaya Dampingi Desa Untuk Manjadi Desa Mandiri

Surabaya- Setelah melepas 724 Patriot Mengabdi untuk melakukan KKN Reguler Tahun 2022/2023 di empat Kabupaten dengan tema ‘One Village One Product’. Kamis (12/1), Untag Surabaya menggelar supervisi serentak di empat kabupaten yakni Kabupaten Madiun, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Lamongan.

Supervisi penilaian KKN di Kabupaten Blitar ini digelar secara expo di Pendopo Kanigoro Pemkab Blitar dan dihadiri oleh Asisten 1 Pemerintahan dan Kesra – Dra. Tuti komaryati, MM. “Terima kasih kepada Untag Surabaya yang sudah bekerjasama dengan Kabupaten Blitar dan salah satunya menggerakkan Patriot-patriotnya untuk KKN di Kecamatan Kanigoro dan Doko. Semoga warga yang telah mendapatkan ilmu dari teman-teman KKN ini dapat diterapkan sehingga bisa membawa kemanfaatan bagi masyarakat,” ujar Tuti dalam sambutannya.

Sedangkan di kabupaten Ponorogo,Ketua Pelaksana KKN Reguler Tahun 2022/2023 – Drs. Widiyatmo Ekoputro, M.A. mengaku pada pelaksanaan KKN di Kabupaten Ponorogo ini terdapat lima kelompok yang terbagi kedalam lima desa. “Untuk Kab. Ponorogo ada 158 patriot mengabdi yang terlibat. Semuanya dibagi menjadi lima kelompok yang kemudian melakukan KKN di lima desa, yakni Desa Sawoo, Desa Ngindeng, Desa Tumpakpelem, Desa Temon dan Desa Sriti,” ungkap Widi dalam wawancara.

Widi menambahkan berbeda dengan Universitas lainnya, seluruh Patriot Mengabdi Untag Surabaya telah terjun langsung ke lapangan selama 12 hari untuk mengembangkan lima desa tersebut menuju Smart Village. “Berbagai program dilakukan oleh seluruh patriot mengabdi, mulai dari pengembangan UMKM, Pengembangan Desa Pasca Bencana, dan Berbagai inovasi penunjang kesejahteraan desa, hingga pelestarian situs sejarah yakni Museum Rumah Singgah Jenderal Sudirman. Semua ini dilakukan dalam waktu 12 hari,” tambahnya.

Meski singkat tetapi hal ini tidak serta merta mengurangi kesungguhan Untag Surabaya dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang pengabdian. Widi menuturkan, kegiatan ini di monitoring langsung oleh LPPM Untag Surabaya dengan dihadirkannya Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang mendampingi Patriot Mengabdi selama pelaksanaan KKN dan tim penilai yang melakukan supervisi KKN pada Kamis (12/1) di Museum Rumah Singgah Jenderal Sudirman. “Meski hanya berlangsung selama dua minggu, namun kegiatan ini dilakukan dengan sungguh-sungguh dan berkelanjutan, sehingga pelaksanaannya menjadi maksimal dan efisien. Selain itu LPPM juga telah membentuk tim penilai guna melakukan supervisi dari hasil kegiatan yang dilakukan,” tutur Widi.

Dari hasil KKN yang dilakukan oleh Patriot Mengabdi Untag Surabaya, Widi berharap berbagai pengembangan ini dapat menarik perhatian wisatawan dan menjadikan desa-desa di Kab. Ponorogo menjadi desa mandiri. “Museum Rumah Singgah Jenderal Sudirman ini merupakan situs sejarah yang kami kembangkan lebih jauh untuk dapat menarik perhatian wisatawan, segala upaya ini dilakukan guna mendorong Desa-desa di Kab. Ponorogo menuju Smart Village dalam mewujudkan Indonesia maju,” harap Dosen Ilmu Komunikasi ini.