Untag Surabaya Berangkatkan Ratusan Mahasiswa Untuk Pengadian Masyarakat di 4 Kabupaten

Surabaya – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali mengirim mahasiswa terbaiknya untuk pengadian ke Desa-Desa yang ada di Jawa Timur. Kegiatan ini ditandai dengan upacara pemberangkatan yang dilaksanakan pada Rabu (4/1) di Lapangan Utara Untag Surabaya.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) – Aris Heri Andriawan, S.T., M.T mengungkapkan terdapat empat Kabupaten yang menjadi jujukan KKN kali ini, di antaranya Blitar, Ponorogo, Madiun, dan Lamongan.

“Hari ini akan segera kita lepas Patriot Mengabdi yang akan meluncur ke empat Kabupaten, yakni sebelas kelompok menuju ke Kab. Blitar, empat kelompok ke Kab. Ponorogo, empat kelompok ke Kab. Madiun, dan  tiga kelompok menuju ke Kab. Lamongan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Aris menambahkan tidak hanya mahasiswa, LPPM juga telah melibatkan dosen-dosen muda Untag Surabaya untuk turut melakukan kegiatan pengabdian ini.

“Dalam melakukan pendampingan KKN, kami mengajak dosen-dosen muda angkatan masuk 2021-2022 sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sehingga menjadi kesempatan yang baik untuk dapat melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara komprehensif,” imbuh Aris.

Seluruh upaya konkret ini merupakan wujud komitmen Untag Surabaya dalam meningkatkan kualitas dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini juga dibuktikan melalui berbagai prestasi yang berhasil diraih oleh LPPM Untag Surabaya, antara lain Peringkat 28 Kinerja terbaik dari 4.700 Perguruan Tinggi di Indonesia dan berhasil berada dalam klaster I pengembangan pengabdian masyarakat tingkat Nasional.

Apresiasi yang luar biasa diberikan oleh Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya – J. Subekti, S.H., M.M. kepada LPPM Untag Surabaya. “Tidak hanya menduduki peringkat 28 kinerja terbaik, LPPM Untag Surabaya juga masuk ke dalam klaster I pengabdian masyarakat bersama 38 Perguruan Tinggi baik Swasta maupun Negeri. Dari seluruh klaster tersebut, hanya ada tiga Perguruan Tinggi Swasta yang berhasil dan Untag Surabaya menjadi salah satunya,” ujar J. Subekti.

Sebagai salah satu inspirator pendidikan, J. Subekti memberikan acungan jempol atas keberhasilan pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat secara berkelanjutan sehingga kegiatan KKN menjadi  lebih efektif dan maksimal. “Jika biasanya KKN dilakukan selama satu bulan, tetapi Untag Surabaya menetapkan dua minggu. Hal ini bisa terjadi melalui pengembangan berkelanjutan yang telah dilakukan oleh LPPM sehingga bukan berapa lama waktu KKN disana tetapi seberapa jauh pekerjaan pengabdian masyarakat dengan kualitas tinggi diberikan oleh Kampus Merah Putih,” tambahnya.

Selaras dengan capaian tersebut, J. Subekti juga memberikan dukungan moril dan harapan yang besar kepada seluruh peserta KKN 2022/2023. “Bawalah nama baik Perguruan Tinggi ini ke desa-desa dimana anda ditempatkan, karena melalui KKN anda akan mendapatkan pengalaman pembelajaran lintas keilmuan dan sektoral secara menyeluruh,” pesan J. Subekti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *