FKG Universitas Hang Tuah  Luluskan 23 Mahasiswa Kedokteran Gigi Dan Mulut Baru, Program Interansif Bekerjasama Dengan Pemerintah Pusat

Surabaya – Sebanyak 23 Mahasiswa Fakultas kedokteran gigi (FKG) Universitas Hang Tuah kota surabaya,melaksanakan pelantikan dan pengambilan sumpah dokter gigi,yang diadakan di aula RSGM Nala Husada Universitas Hang Tuah, selasa (20/09/2022)

Pelantikan dan pengambilan sumpah ini, baru di gelar secara luring  yang diikuti oleh 23 mahasiswa calon dokter gigi muda angkatan ke-71. Meski sudah menjadi dokter, diharapkan para mahasiswa masih terus belajar,terlebih ditengah era digitaliasi.

Dekan FKG, Dr RA Nora Lelyana, mengungkapkan kebanggaannya kepada para dokter gigi angkatan ke 71 ini. Selain banyak tantanganya , terutama di masa covid-19 dan jadwal kampus yang berubah namun mereka mampu menyelesaikan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Kedokteran Gigi (UKMP2GD)  yang dlaksanakan oleh Kemristek DIKTI.

“terima kasih, dalam pendidikan ini memang banyak tekanan terutama pada masa pendemi, sehingga mahasiswa dibuat bingung harus daring,online dan sekarang luring itu dinamikanya, namun begitu alhamdulilah mereka ini bisa lulus menjadi dokter gigi dengan lulus UKMP2GD (ujian kompetensi mahasiswa program profesi kedokteran gigi)”. Ujarnya.

Para Dokter Gigi Saat Pengambilan Sumpah Profesi

Selain lulus dengan nilai terbaik, para mahasiswa ini juga kan manjadi pioneer dokter gigi interensif. Yakni program magang dan pengadian dokter gigi ke rumah sakit gigi dan mulut  yang ada di seluruh Indonesia kerjasama universitas hang tuah dengan pemerintah pusat.

“dan mereka ini akan menajdi dokter gigi pertama kali program interensif yakni program magang pengabdian ke rumah sakit gigi dan mulut yang ada diseluruh Indonesia dan mahon doanya semoga sukses sehingga program pemerintah ini bisa berjalan dengan sabaik-baiknya juga sudah ada 2 mahasiswa yang bersedia ditempatkan di rumah sakit TNI, ya mohon doa”.jelasnya.

Salah satu mahasiswa, Diah Ayu Siwi Dokter Muda dengan nilai IPK tertinggi, Yakni 3,59 ini mengaku sangat bahagia. Bahkan dirinya tidak menyangka mendapatkan IPK tertinggi.

“sangat senang, gak menyangka saja bisa mendapatkan nilai bagus. Dan akan terus belajar sehingga ilmu yang saya dapatkan selama kuliah disini bisa saya terapkan di dunia kerja nantinya’”.terangnya

Sementara itu, persatuan dokter gigi Surabaya Dr Rini Devijanti Ridwan mengatakan,saat ini terutama di daerah terpencil sangat membutuhkan tenaga kedokteran gigi dan mulut.di jawa timur sendiri misalnya, pacitan,ngawi dan trenggalek manjadi konsentrasi pesebaran dokter gigi dan mulut kerena sangat kurang sekali.

“karena kebanyakan dokter gigi dan mulut ini wanita jadi mereka memilih praktek di kota-kota besar sehingga di daerah pinggir persebaranya sangat kurang. Seperti pacitan,ngawi, treggalek yang menjadi konsentrasi persatuan dokter gigi dan mulut jawa timur. Oleh kerena itu, para mahasiswa yang sudah lulus diharapkan melakukan pengadian di daerah-daerah sehingga pesebaran dokter bisa merata’. Ungkapnya