Lulus Gelar Doktor dengan Cumlaude, Nadya Hasilkan Banyak Jurnal Ilmiah
Surabaya – Lulus dengan predikat terbaik, menjadi impian para mahasiswa. Tidak terkecuali, Nadya Afdholy resmi memiliki gelar doktor setelah lulus ujian dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Perempuan yang mengambil jurusan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra tersebut meraih nilai sempurna dengan predikat Cumlaude dengan IPK 3.92.
Nadya menyelesaikan disertasi program doktornya dengan penelitian berjudul ‘Disensus dalam Novel Eka Kurniawan: Kajian Ideoestetik.
Menurutnya, pemilihan topik penelitian ini bukan tanpa alasan. Ia berharap perkembangan karya sastra yang dihadirkan para sastrawan tidak hanya baik sebagai representasi. Tetapi menjadi sebuah seni estetik yang membuka ruang emansipasi, sehingga terbongkar dominasi pada setiap relasi sosial dan tercipta alaternatif baru.
“Harapannya penelitian ini bisa dijadikan salah satu upaya pembebasan berekspresi. Sementara mahasiswa menjadi lebih kritis dan mengandalkan logika, artinya tidak angguk- angguk saja di kelas,”tutur Nadya Selasa (20/9/22)
Sementara konteks di masyarakat manusia boleh bersikap politik, tapi harus kembali pada persoalan kemanusiaan dan keadilan.
“Artinya logika representasi seharusnya menyadari bahwa kenyataan dalam kehidupan ini tidak seindah apa yang ditawarkan oleh distribusi kepatutan, makanya manusia harus berani berdisensus,”ucap Nadia lagi.
Tak hanya cumlaude, Nadia juga telah berhasil menghasilkan puluhan jurnal ilmiah sejak beberapa tahun terakhir diantaranya 5 jurnal internasional bereputasi terindeks scopus atau WoS. 4 prosiding internasional, 11 jurnal nasional, 2 prosiding nasional , dan 6 book chapter.
Di tengah kesibukannya menjadi dosen, Nadya juga menjadi seorang reviewer dan Tutor Bahasa Indonesia, Universitas Terbuka Luar Negeri Johor Sarawak, Taiwan.
Menurutnya tips bisa menghasilkan puluhan jurnal adalah fokus. Fokus yang pertama adalah dengan menemukan dan menentukan jantung penelitian. Untuk menemukan jantung penelitian bisa dengan kajian literatur yang kemudian ditarik ke fakta. Apakah ada jarak antara fakta dan teori dalam literatur. Hal tersebut akan membantu seseorang untuk fokus sejak awal.
Nadia menjelaskan bahwa artikel ilmiah yang dihasilkan merupakan hasil tugas kuliah yang sengaja dikerjakan serius agar bisa diterbitkan menjadi sebuah jurnal.