Mahasiswa Disabilitas Lulus Dengan Nilai Comluade
Surabaya – Sebanyak 1,759 Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengikuti wisuda terbuka di Graha Unesa, Rabu, 16/11/2022
Salah satu wisudawati, Tutik Muliani dari fakultas pendidikan, prodi pendidikan luar biasa mengungkapkan kebahagiaannya bisa di wisuda tepat waktu dengan nilai Comluade 3,83.
Tutik yang merupakan penyadang disabilitas tak menyangka jika dirinya bisa lulus, bahkan mendapatkan peluang beasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang S2. Rasa bangga dan senang pun tak bisa ia sembunyikan saat ditemui awak media usai prosesi wisuda.
“Alhamdulillah, seneng banget. Nggak nyangka, karena itu (beasiswa) jadi impian saya supaya bisa lanjutkan pendidikan lagi,” ungkap Tutik.Tutik sendiri mengambil Program Studi (Prodi) S1 Pendidikan Luar Biasa (PLB).
Rencananya, usai lulus program sarjana ini, dirinya akan langsung melanjutkan ke jenjang S2 dengan program yang sama. Tentunya, lewat jalur beasiswa yang diberikan oleh Unesa.”Tetap di pendidikan luar biasa. S2 PLB,” ujar gadis kelahiran Surabaya, 17 Juli 1999 tersebut.
Namun cita-cita Tutik tak hanya itu saja. Sebenarnya dia juga bermimpi ingin melanjutkan studinya hingga ke jenjang S3. Ia mengaku jika dirinya bercita-cita menjadi seorang peneliti.
“Pengennya bisa lanjut sampai S3, bisa mewujudkan cita-cita jadi peneliti, jadi pengajar, mengamalkan ilmu untuk teman-teman yang lain juga. Harapan ke depan pastinya pengen lebih berkembang lagi. Mengembangkan temen-temen disabilitas khususnya,” harapan Tutik.
Perjalanan Tutik untuk menuntaskan tugas akhirnya pun juga tak mudah. Tutik harus rela melakukan perjalanan hingga ke luar kota untuk bertemu dengan dosen pembimbingnya.
“Waktu skripsi itu saya mengurus berkas itu sampai berkali-kali. Rasanya pengen menyerah sampai ngejar dosen pembimbing ke beda kota. Tapi Alhamdulillah terbayarkan, tujuh semester sudah selesai,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, keberhasilan yang ia raih saat ini juga tak lepas dari peran orang tua. Tutik mengaku jika kedua orangtuanya terus memberikan motivasi. “Ibu selalu memberi motivasi ‘kamu itu memang punya kekurangan tapi pasti ada kelebihan yang mana kelebihan itu pasti kita menggunakan untuk orang lain’,” kata Tutik menirukan ibunya.
Dirinya pun menyampaikan apresiasinya kepada Unesa yang sudah memberikan kesempatan bagi para disabilitas untuk mendapatkan pendidikan yang setara.
“Kalau di Unesa sudah terbuka banget. Tantangannya adalah bagaimana mereka bisa menyesuaikan diri ketika sudah berada di bangku perkuliahan. Kalau untuk masuk, Unesa sudah luar biasa (terbuka bagi penyandang disabilitas),” tandasnya.
Sementara itu Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasa, M.Kes mengatakan Unesa merupakan universitas yang ramah pada disabilitas. Terlebih ada mahasiswa Disabilitas yang membanggakan akan langsung mendapatkan hadiah.
“Universitas negeri Surabaya adalah universitas yang ramah pada Disabilitas, salah satu mahasiswa kita yang selesai dengan cepat kemudian semangatnya luar biasa dengan IPK juga bagus, kami selaku lembaga memberikan peluang beasiswa untuk studi lanjut S2 di kampus Unesa”. Terangnya.
Lebih lanjut, kata Nurhasan berpesan kepada 1.759 mahasiswa harus barani melakukan inovasi, berkolaborasi dengan stakeholder dan mengaplikasikan apa yang didapatkan selama belajar.
“Saya berpesan para wisudawan harus tangguh, harus adaptif dan harus berani berinovasi, berkolaborasi dengan stakeholder lain yang nantinya Wisudawan itu nanti akan mampu beradaptasi. Ketika mampu beradaptasi maka mereka akan menjadi pemenang”. Tegasnya