Keraton Kasunanan Surakarta Tegaskan Netral Dalam Kontestasi Pilkada Solo 2024

SOLO – Dalam kontestasi Pilkada Solo 2024, Keraton Kasunanan Surakarta sebagai institusi budaya mengambil posisi netral atau tidak berpihak kepada salah satu paslon.

Sikap arah politik ini dilakukan, karena Raja Keraton Kasunanan Surakarta SISKS Paku Buwono (PB) XIII memiliki tanggung jawab moral untuk mengayomi semua lapisan masyarakat.

Penegasan ini diungkapkan oleh Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Solo, KP Dani Nur Adiningrat, saat diwawancara wartawan, Selasa (12/11/2024).

“Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat netral dalam perhelatan Pilkada ini,” terang Dany melalui sambungan telepon.

Dalam hal ini, PB XIII ditegaskan Dany tidak akan berpihak kepada kontestan manapun di Pilkada Solo 2024.

“Di Jawa khususnya, beliau (PB XIII) harus mengayomi semua pihak. Seandainya kerabat atau pun sentana, trah putri dalem, abdi dalem, terjun ke politik, itu hak masing-masing. Tapi kalau mengatasnamakan Keraton Solo menjadi kurang bagus,” lanjut dia.

Terkait pilihan PB XIII dalam Pilkada Solo 2024 pun dikatakan Dany merupakan kerahasiaan pribadi yang dibuktikan dengan telah mengikuti tahap pencocokan-penelitian (Coklit) calon pemilih.

“Jadi Sinuhun punya hak pilih juga. Tapi Sinuhun menggunakan hak pilihnya dengan rahasia, tidak diekspose,” kata dia.

Lebih dari itu, Dany yakni bahwa masyarakat sudah cerdas dan bisa memilah antara sikap politik secara pribadi maupun tidak.

“Harus cerdas membedakan antara hak pribadi dengan Keraton secara keseluruhan. lni untuk menghindari klaim Keraton berpihak,” jelas Dany.

Dalam kesempatan yang sama, Dany mengingatkan semua bagian Keraton Kasunanan Solo untuk tidak membawa-bawa identitas Keraton dalam pendukungan Cawali-Cawawali Solo.

Sebab, dia melanjutkan, selain tidak etis, hal itu akan membahayakan Keraton Solo.

“Iya, itu kan klaim-klaim bahwa Keraton mendukung pasangan tertentu, itu akan sangat tidak etis, berbahaya juga bagi kelangsungan Keraton sebagai pengayom atau simbol kebudayaan. Jangan sampai Keraton Solo terjebak kepada politik praktis,” kata dia.

Tidak lupa Dani mengingatkan semua pihak ikut menjaga marwah Keraton Kasunanan Surakarta. Termasuk dengan tidak memasang atribut politik atau kampanye di bangunan Keraton. Tak lupa Bawaslu dan Gakkumdu Solo diminta menertibkan atribut-atribut itu.

“Pemasangan atribut-atribut juga di sekitar Keraton seyogyanya menaati aturan. Cagar budaya adalah white area dari atribut-atribut politik. Saya meminta Bawaslu, Gakkumdu menertibkan ini. Ini sekaligus untuk mereduksi keraton berpolitik praktik,” urai dia.

Ditanya apakah sudah ada Cawali-Cawawali Solo yang sowan ke PB XIII, menurut Dani, belum ada.

“Seandainya ada, saya pikir wajar, karena posisi beliau sesepuh tanah Jawa. Tapi bukan berarti sikap Sinuhun sebagai raja yang memihak kepada Paslon,” pungkas dia.